Rabu, 18 Januari 2012

10 Tanda Zaman Pembunuh Karakter Bangsa

Apa kabar Pendidikan Karakter hari-hari ini..???
Kabar hari-hari ini adalah gambaran karut-marut tentang kecemasan wajah bangsa. Nilai–nilai karakter yang dahulu telah tertanam, kini tercabut dari akarnya. Pendidikan karakter tak ubahnya nyanyian emosionalitas temporer. Pendidikan karakter terbajak basa-basi pemangku kuasa. Indonesia menjadi cemas. Indonesia kehilangan integritas, kehilangan daya saing, kehilangan daya tahan, kehilangan kemauan untuk mentaati hukum yang dan peraturan, krisis ke-Indonesiaan, dan sebagian besar anak Indonesia yag lahir di pelosok, pedesaan, dan kota-kota kecil kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu.

Gejala ini jauh-jauh hari telah diungkapkan Thomas Lickona (Seorang profesor pendidikan dari Cortland University). Lickona merumuskan 10 tanda zaman yang menggila. Ancaman ini harus sadar diwaspadai karena dapat menjerumuskan bangsa menuju jurang kehancuran Kesepuluh ancaman itu sebagai berikut :

1.Peningkatan kekerasan atau banalitas di kalangan remaja atau masyarakat.
2.Penggunaaan bahasa dan kata-kata yang memburuk atau tidak baku.
3.Pengaruh geng (peer group) dalam tindakan kekerasan semakin tidak terkendali.
4.Peningkatan perilaku merusak diri, seperti penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas.
5.Semakin kaburnya pedoman moral baik dan buruk.
6.Penurunan etos kerja.
7.Semakin rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru.
8.Rendahnya rasa tanggung jawab individu dan kelompok.
9.Membudayanya kebohongan atau ketidak jujuran
10.Adanya rasa saling curiga dan kebencian antar sesama.

Berdasarkan gambaran tersebut, apa langkah apresiatif diri kita sebagai warga negara Indonesia yang baik..??. Nah, salah satu niat mulia dapat diawali dari kesadaran untuk membiasakan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam ragam lisan maupun tulisan. Ambil salah satu contoh, bahasa lisan pergaulan dapat ditata demi kebaikan, kesopanan, dan etika sosial. Kita bisa membedakan pilihan kata (diksi) selagi berdiskusi atau berpidato dengan membuat laporan ilmiah atau membuat proposal kegiatan. Upaya ini dapat membentuk kecintaan dan kebanggaan berbahasa yang mencermikan satu ciri untuk membangun karakter bangsa Indonesia.


Source : Bahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas XI, Intan Pariwara.

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com